Artikel Kesehatan, Peluang usaha, Nasihat, Tips Blogger, Dan Lain-lain
Selasa, 08 November 2011
ASI Pun Tercemar Bakteri
Lama Gak update nih , bingung mau post apaan?, lagi miskin ide nih kayaknya,,,,
Ya sekedar menyambung post terakhir tentang masalah Air Susu Ibu(ASI), yaitu: makanan pengganti ASI saya akan coba kasih Informasi sekitar bakteri yang terkandung didalam ASI. Mungkin para Sobat udah pada tahu tentang bakteri ini (E. sakazaki), buat Sobat yang udah tahu mungkin ini sekedar pengingat, dan mungkin buat Sobat yang belum tahu mungkin bisa dijadikan tambahan informasi, langsung aza ya..... :)
Anggapan bahwa air susu ibu (ASI) steril dari cemaran bakteri Enterobacter sakazakii tidak sepenuhnya tepat. Laporan ilmiah yang dirilis oleh peneliti Kanada pada tahun 2007 menunjukkan bakteri E. sakazakii bisa mencemari ASI juga.
Heboh cemaran bakteri E. sakazakii dalam susu formula akhir-akhir ini menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya pemberian air susu ibu (ASI). ASI memang steril jika diminum langsung dari sumbernya. Tetapi gaya hidup modern yang menuntut kaum ibu untuk bekerja di luar rumah menyebabkan pemberian ASI secara langsung dari sumbernya menjadi agak menyulitkan. Penyelesaiannya, air susu terpaksa diperah dan disimpan supaya bisa dikonsumsi oleh bayi kapan saja.
Di sini justru titik bahayanya. Jika ASI sudah diperah dan disimpan, resiko untuk tercemar bakteri E. sakazakii menjadi tinggi, sama saja seperti susu formula.
Dalam penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2007 dalam International Journal of Food Microbiology (vol. 122 hal. 171-179), Raquel Lenati dan timnya dari Kanada menemukan bukti bahwa bakteri E. sakazakii mampu bertahan hidup dalam ASI yang diperah dan disimpan dalam botol.
Secara alami ASI sebenarnya mengandung zat anti-bakteri. Tetapi penelitian Raquel Lenati dan rekan-rekan menunjukkan zat anti-bakteri itu tidak cukup ampuh untuk membunuh bakteri E. sakazakii. Dalam penelitian tersebut bakteri E. sakazakii dapat tumbuh dengan baik dalam susu formula maupun ASI yang disimpan pada suhu kamar (23 dan 37 derajat Celcius), yang sekaligus memperkuat penelitian sebelumnya bahwa susu (formula dan ASI) tidak boleh didiamkan pada suhu kamar lebih dari 4 jam.
Yang menariknya lagi, pada suhu kulkas (10 derajat Celcius), kecepatan pertumbuhan E. sakazakii tidak ada bedanya antara susu formula dan ASI, yaitu sekitar 12-30 jam untuk mencapai jumlah bakteri yang optimum. Fakta ini sekaligus memperkuat saran American Dietetic Association bahwa susu formula dan ASI perah harus segera didinginkan pada suhu 2-4 derajat Celcius (suhu nyaris beku) dan dikonsumsi dalam waktu 24-48 jam.
Lantas apa yang menyebabkan pencemaran E. sakazakii pada ASI?
Ketika ASI diperah, ASI bersentuhan dengan berbagai obyek, mulai dari tangan manusia, alat pemerah, botol susu, yang semuanya mungkin tidak steril. Walaupun ASI sendiri steril, persentuhan dengan benda-benda asing itu menyebabkan pencemaran bakteri. Untuk mencegah pencemaran E. sakazakii, kebersihan tangan dan botol susu adalah sangat penting.
Paling tidak tercatat dua kasus kematian bayi akibat meminum ASI yang diduga tercemar E. sakazakii, yaitu satu kasus dilaporkan di Brazil pada tahun 2003 dan satu lagi dilaporkan di Amerika pada tahun 2004. Untuk kasus di Brazil, si bayi mengidap meningitis akibat infeksi bakteri E. sakazakii dari ASI yang diduga tercemar. Sementara kasus di Amerika terjadi kepada seorang bayi yang mengkonsumsi campuran susu formula steril dan ASI.
Jadi kuncinya adalah kebersihan selama proses penyediaan susu, baik susu formula maupun ASI perah. Untuk susu formula, produsen susu sudah menyediakan langkah-langkah penyediaan susu secara standar yang tertulis di setiap kemasan. Beberapa prosedur standar penyediaan susu sudah kita ketahui bersama, yaitu sterilkan botol susu, seduh susu dengan air panas dan harus segera dikonsumsi. Bakteri E. sakazakii bisa mati pada suhu 70 derajat Celcius. Susu yang sudah dipersiapkan harus dibuang kalau tidak diminum selama 4 jam.
Yang terbaik memang diminum langsung dari sumbernya. Ayah pun pasti juga setuju :-)
Catatan:
1. Kasus kematian bayi di Brazil akibat ASI yang tercemar dilaporkan dalam jurnal berikut: Barreira, E.R., Costa de Souza, D., de Freitas Góis, P., Fernandes, J.C., 2003. Meningite por Enterobacter sakazakii em recém-nascido: relato de caso. Pediatria (São Paulo) 25, 65–70.
2. Kasus kematian bayi di AS akibat mengkonsumsi campuran susu formula dan ASI yang tercemar dilaporkan dalam jurnal berikut: Stoll, B.J., Hansen, N., Fanaroff, A.A., Lemons, J.A., 2004. Enterobacter sakazakii is a rare cause of neonatal septicemia or meningitis in VLBW infants. Journal of Pediatrics 144, 821–823
Sumber : KOMPAS
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/02/26/asi-pun-tercemar-enterobacter-sakazakii/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Nice gan,, ^_^
BalasHapusFollow balik ya?? =))
http://java-cyber.blogspot.com/
wah harus hati2 nih
BalasHapus@ Blog Javacyber Udah di follow back sob,,,,
BalasHapus@welcome to my blog Bener sekali sob, kita harus lebih hati-hati.....